Latest Entries »

Senin, 26 April 2010

Filosofi Gerakan Sholat

Sholat adalah salah satu dari rukun Islam. Seorang muslim belum bisa dikatakan muslim jika ia belum melaksanakan tuntunan dalam Islam, yaitu sholat. Sholat fardhu, yaitu sholat yang wajib dan harus dilaksanakan oleh seorang muslim, terbagi dalam lima waktu. Dimulai dari awal hari sebelum matahari terbit, hingga diakhiri setelah matahari terbenam. Dari subuh hingga 'isya.

Sholat merupakan jembatan yang menghubungkan seorang hamba dengan Khaliknya, yaitu Allah, Pencipta langit dan bumi. Hanya dengan sholat, kita bisa "bercakap-cakap" dengan Allah. Sholat merupakan amalan yang pertama kali dihisab pada hari penghitungan kelak setelah kiamat kubro. Jika seorang amalan sholatnya baik, maka dianggap semua amalan lainnya juga baik, maka ia pantas mendapatkan kenikmatan dalam kehidupan akhirat. Namun apabila sholatnya buruk, maka bisa dipastikan semua amalan lainnya juga buruk, dan siksa yang ia dapatkan.

Sholat merupakan ibadah yang dimulai dari takbiratul ihram, dan diakhiri dengan salam. Gerakan sholat terbagi dalam beberapa pengulangan gerakan yang sama, disebut sebagai rakaat. Dalam satu rakaat sholat, posisi tubuh terbagi dalam keadaan berdiri, rukuk, duduk dan sujud. Namun apa pernah terpikirkan oleh kita, kenapa kita diperintahkan berdiri, rukuk dan sujud ? jawabannya adalah karena itu yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Ya, ketika ditanya oleh sahabat, Rasulullah menjawab, "Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat."

Rangkaian gerakan sholat yang dicontohkan oleh Rasulullah ternyata menyimpan suatu makna penghambaan kita kepadaNya. Beberapa gerakan pokok yang akan diulas di sini adalah gerakan pada saat kita berdiri, rukuk, sujud, dan salam.

1. Berdiri
Sholat dilakukan dengan keadaan berdiri bagi yang mampu. Untuk orang yang tidak mampu dikarenakan sakit atau ketidakmampuannya untuk berdiri, sholat bisa dilakukan dengan duduk atau berbaring. Sungguh Allah Maha Pemberi keringanan kepada hambaNya yang taat kepadaNya. Berdiri merupakan cerminan usaha kita menyembah kepada Allah. Kita diperintahkan berusaha, meskipun itu sudah diwajibkan kepada kita. Mengapa kita harus berusaha untuk berdiri ? Ya, karena kita mampu dan kita butuh. Kita yang butuh Allah, dan bukan Allah yang butuh kita. Allah tidak butuh kita tetapi kita yang selalu butuh kepada Allah. Pernahkan Anda tidak butuh Allah ? Mustahil kita tidak butuh Allah. Contoh yang paling mudah adalah oksigen yang kita perlukan untuk bernafas setiap saat, adalah Allah yang menciptakannya. Bahkan untuk bernafas, kita membutuhkan Allah. Olah karena itu mustahil kita tidak membutuhkan Allah. Berdiri pada saat sholat merupakan cerminan kepada kita bahwa kita butuh Allah, kita butuh beribadah kepada Allah, kita butuh menyembah kepada Allah.

2. Rukuk
Rukuk dilakukan setelah selesai membaca beberapa ayat dalam Al Quran. Dalam satu rakaat, terdapat satu kali rukuk. Ketika rukuk, badan dibungkukkan hingga tulang punggung berada dalam posisi horisontal. Pada posisi ini, antara badan dan kaki membentuk sudut 90 derajat sempurna. Lengan mendukung dengan menumpu pada lutut. Lalu apa maksud posisi rukuk ini? Posisi membungkuk merupakan tanda hormat. Rasa hormat kita kepada Pencipta kita. Melalui rukuk, kita memberikan penghormatan sehormat-hormatnya kepadaNya. Posisi punggung yang lurus horisontal mencerminkan bahwa ada beban yang ada di punggung kita, namun beban apa? Beban itu adalah tanggung jawab kita untuk menyebarkan syiar dan dakwah Islam. Perjuangan Islam tidak berhenti pada masa Rasulullah dan sahabat-sahabat beliau, tetapi harus tetap berlanjut di tangan kita. Dengan wafatnya Rasulullah bukan berarti dakwah dan syiar Islam berhenti, tetapi akan terus berlanjut hingga kita. Itulah yang digambarkan di posisi rukuk dalam posisi sholat.

3. Sujud
Dalam satu rakaat sholat, sujud dilakukan sebanyak dua kali. Dan di antaranya ada posisi duduk antara dua sujud. Pada saat sujud terdapat tujuh anggota tubuh yang menempel dan menyentuh tanah atau lantai. Yaitu, jari-jari kedua telapak kaki, kedua lutut, kedua telapak tangan dan muka. Muka sendiri terdiri dari jidat, dan hidung yang menyentuh lantai. Seperti diketahui bersama, bahwa pada sujud ini posisi kepala lebih rendah daripada pantat. Hal ini menggambarkan bahwa diri kita sebenarnya hina, hina di hadapan Allah, tidak berarti di hadapan Allah. Kesombongan kita, keangkuhan kita, tidak ada artinya. Seluruh nyawa kita, kehidupan kita bernilai nol di hadapan Allah. Selain itu, sujud juga mencerminkan penghambaan kita yang sebenar-benarnya kepada Allah. Dengan sujud pula kita memanjatkan doa kepada Allah, bentuk ketidakberdayaan kita tanpa pertolonganNya.

4. Salam
Salam adalah tahap terakhir dari seluruh rangkaian gerakan sholat. Salam berarti keselamatan. Ya, setiap selesai sholat kita mengucapkan salam. Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarokatuh. Semoga selamat dan salam serta rahmat dan barokah Allah tercurah kepadamu. Sebuah doa yang indah. Ya, memang Islam selalu menghargai akan indahnya perdamaian. Saling memberikan salam dan saling mendoakan. Itulah Islam yang tercurahkan dalam sholat. Yakinlah, bahwa dunia ini akan damai, tanpa perang bila umat Islam di dunia ini bisa mengoptimalkan sholatnya, bisa menegakkan sholatnya, dan tidak lalai dengan ibadahnya. Semoga...Amin

Salam
Ony Saputra

1 komentar:

didik mengatakan...

subhanallah...... trnyta mknanya seindah itu...

Posting Komentar