Latest Entries »

Senin, 26 April 2010

Leadership is not position, it's about action

Kepemimpinan yang utama bukanlah bergantung pada posisi yang kita miliki, melainkan apa yang kita lakukan saat kita berada pada posisi itu. Sementara begitu banyak pemimpin sibuk mencari dukungan dan berusaha merebut kursi, tetpai mereka seringkali lupa bahwa justru yang terpenting adalah apa yang mereka lakukan pada saat posisi itu.

Seorang pemimpin sangatlah wajar untuk menegur bawahannya. Karena hal itu merupakan salah satu fungsi kepemimpinan yakni menjadi hakim untuk secara tegas mengatakan, mana yang boleh dan mana yang tidak. Namun hal ini akan menjadi tidak wajar, saat teguran ataupun arahan yang diberikan justru membuat tim semakin demotivasi dan disfungsi (tidak berjalan). Akibatnya, harapan bahwa seorang atasan justru harus bisa bergandengan tangan dengan anak buahnya menyongsong tujuan, mulai kabur.

Oleh karena itulah perlu kiranya digunakan metode kepemimpinan ying dan yang. Simbol ying dan yang merupakan filosofi timur yang melambangkan keseimbangan. Pemimpin yang hebat, pertama-tama harus menyimbolkan yang dalam arti mencapai target, mengejar omzet, meningkatkan hasil, menunjukkan kinerja yang lebih baik bersama dengan timnya. Sedangkan unsur kedua adalah ying dalam kepemimpinan luar biasa yang juga tidak boleh dilupakan.

Apakah unsur ying ini ? Unsur ini berbicara soal hati, kedekatan dan menjaga hubungan dengan bawahan. Dalam konteks ini, biasanya banyak pemimpin yang gagal, karena dia begitu ditakuti oleh bawahannya, sampai-sampai ada masalah apapun, bawahannya berusaha menyelesaikannya sendiri dan tidak berani melapor.

Tentu saja ini bukanlah kondisi yang menguntungkan. Begitu pula banyak pemimpin yang merasa tidak perlu membangun unsur ying ini dalam kepemimpinan mereka karena merasa kesannya akan terlalu lembek atau khawatir justru akan dimanfaatkan oleh bawahannya.

Kenali Bawahan
Adapun cara untuk menyeimbangkan unsur ying dan yang ini, pertama adalah kenali bawahan Anda. Kenali di sini tidak hanya tahu mereka, tetapi juga sediakan ruangan dalam benak Anda untuk menghafal informasi pribadi mereka. Karena pada dasarnya setiap manusia akan merasa senang bila namanya diingat, plus beberapa data personal mampu Anda ingat pula. Ingat, everybody want to be very personal.

Kedua, tampilkan perasaan Anda yang terdalam. Beritahukan pada diri mereka bahwa mereka bukan orang lain. Berbagilah perasaan dan pengalaman dengan mereka. Hal ini akan membuat Anda semakin dicintai, dan akan membuka pintu berbagi mereka ke Anda sebagai atasan mereka. Tentunya akan membuat Anda lebih mengerti permasalahan di lapangan.

Ketiga, make them special. Jadikan diri mereka spesial. Berikanlah penghargaan bagi tim member Anda. Tidak harus besar-besaran, tetapi sekedar kalimat pujian dan tepukan penyemangat di pundak mereka. Saya kembali teringat kisah seorang owner yang selalu memberikan souvenir kecil ketika pulang dari perjalanan dinas luar negeri kepada para bawahannya, dan hasilnya semua menanti kepulangannya dengan penuh antusiasme.

Keempat, sediakan waktu. Selain sebagai pemimpin, Anda juga berperan sebagai konselor. Sediakan minimal 1 x setahun untuk berbicara dengan mereka, satu per satu tentunya, karena akan memasukkan unsur personal, terutama bila memang ada masalah atau konflik personal tentunya. Dan yang paling perlu diingat adalah sediakan waktu untuk melakukan coaching and conseling.

Terakhir, jaga integritas Anda. Menjaga sikap Anda berarti menjaga integritas Anda, kendalikan apa yang Anda katakan, lakukan dan perbuat. Anda di sini sebagai orang yang dicontoh dan disorot. Jadilah yang terbaik dan keep your heart in the right way.

Semoga Anda sukses untuk menjadi pemimpin yang bisa memadukan unsur ying dan yang

Sumber :
Artikel diambil dari Tabloid Bisnis Indonesia 25 Januari 2009
Penulis : Anthony Dio Martin, Trainer, Speaker, EQ Motivator, ahli psikologi, pakar NLP, Hypnotherapist. Penulis buku-buku best seller Managing Director HR Excellency

0 komentar:

Posting Komentar